PESANAN!
Pastikan anda BOOKMARK
DARUL AZZIKRI
untuk mengikuti perkembangan isu
yang dibangkitkan serta
komen-komen dari pengunjung
SERTAI KAMI
PAUTAN
02 May 2010
TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 4
10:58 AM |
Posted by
Syeikh Azzikri |
Edit Post
TAUHID ASMA WA SIFAT
Makna Tauhid Asma Wa Sifat:
Asma adalah jama’ kepada kata ism. Oleh itu asma bermaksud nama-nama. Tauhid asma wa sifat (nama-nama dan sifat) adalah pengesaan Allah melalui nama-nama dan sifat-Nya. Dengan lebih terperinci, tauhid asma wa sifat ialah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya menurut apa yang sesuai bagi Allah s.w.t, tanpa ta'wil dan ta'thil(menafikan), tanpa takyif (mempersoalkan) dan tamtsil (menyerupakan). Boleh juga dikatakan bahawa tauhid ini adalah beriman bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik (asma ul-husna) yang sesuai dengan keagungan-Nya.
Umat Islam mengenal 99 asma ul-husna yang merupakan nama sekaligus sifat Allah.
Firman Allah:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS 42:11)
Allah menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Maka Dia diberi nama dan disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diri-Nya dan dengan nama dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya. Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam hal ini tidak boleh dilanggar, karena tidak seorang pun yang lebih mengetahui Allah daripada Allah sendiri, dan tidak ada sesudah Allah orang yang lebih mengetahui Allah daripada Rasul-Nya.
Maka barangsiapa yang mengingkari nama-nama Allah dan semua mahupun sebahagian sifat-Nya atau menamakan Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya, atau menta'wilkan dari maknanya yang benar, maka dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman lagi:
“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (QS 18:15)
Tauhid asma dan sifat adalah pernyataan ikrar bahawa sesungguhnya Allah Maha Tahu keadaan segala sesuatu, Maha Kuasa, sesungguhnya Dia Maha Hidup, Dia tidak tidur dan tidak lupa. Dia Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Belas, Maha Kasih, Dia Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Memelihara dan Maha Perkasa. Maha Suci Allah daripada apa-apa yang disamakan dengan-Nya.
Tauhid ini belum cukup untuk memastikan seseorang itu menjadi seorang Muslim, bahkan mesti disertai dengan tauhid rububiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam pengaturan dan tauhid uluhiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam ketuhanan.
Tauhid Asma Wa Sifat dan Orang Kafir
Orang kafir pada umumnya mengakui tauhid asma dan sifat, walaupun memang ada yang mengingkarinya, kadangkala kerana kebodohan mereka sendiri, atau memang kerana mereka golongan yang ingkar. Mereka berdalih dengan mengatakan, “Kami tidak mengetahui Ar-Rahman selain Rahmanul Yamamah.” Tentang hal ini, telah turun satu ayat.
Allah berfirman:
“Padahal mereka kafir kepada Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah)” (QS 13:30)
Ibn Katsir menyatakan, “Pada lahirnya pengingkaran mereka sebenarnya adalah berisi penolakan dan iri, dalam kekafirannya mereka mengingkari Ar-Rahman.” Perihal pengakuan mereka akan kewujudan tauhid asma wa sifat jelas dalam syair-syair mereka.
"Apa yang dikehendaki Ar-Rahman mengikat dan mutlak"
"Perhatikan Sibiran Ar-Rahman Tuhanku adalah sumpah"
"Maka bagi Allah tiada tersembunyi apa dalam dirimu
Perkara apa pun yang tersembunyi Allah selalu tahu"
Perkara ini menunjukkan mereka mengetahui kewujudan Allah sebagai Ar-Rahman, namun mereka masih mengingkari-Nya. Jika mereka tidak menolaknya, pasti dari awal lagi orang kafir dan musyrik Makkah tidak menolak agama bawaan Nabi Muhammad s.a.w kerana agama Islam merupakan agama yang diturunkan Allah Ar-Rahman. Ayat-ayat Makkiyah penuh dengan tauhid ini, kerana ingin memperbetulkan penggunaan dan menyucikan nama-nama Allah dan semua sifat-Nya.
Allah berfirman
“Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak itu menjadi satu Tuhan sahaja? Sungguh ini memang satu kejutan!” (QS 38:5)
Nota: Nantikan sambungan TAUHID 3 SERANGKAI-Bhg. 5(Sifat 20)
Makna Tauhid Asma Wa Sifat:
Asma adalah jama’ kepada kata ism. Oleh itu asma bermaksud nama-nama. Tauhid asma wa sifat (nama-nama dan sifat) adalah pengesaan Allah melalui nama-nama dan sifat-Nya. Dengan lebih terperinci, tauhid asma wa sifat ialah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-Nya, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya menurut apa yang sesuai bagi Allah s.w.t, tanpa ta'wil dan ta'thil(menafikan), tanpa takyif (mempersoalkan) dan tamtsil (menyerupakan). Boleh juga dikatakan bahawa tauhid ini adalah beriman bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik (asma ul-husna) yang sesuai dengan keagungan-Nya.
Umat Islam mengenal 99 asma ul-husna yang merupakan nama sekaligus sifat Allah.
Firman Allah:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS 42:11)
Allah menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Maka Dia diberi nama dan disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diri-Nya dan dengan nama dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya. Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam hal ini tidak boleh dilanggar, karena tidak seorang pun yang lebih mengetahui Allah daripada Allah sendiri, dan tidak ada sesudah Allah orang yang lebih mengetahui Allah daripada Rasul-Nya.
Maka barangsiapa yang mengingkari nama-nama Allah dan semua mahupun sebahagian sifat-Nya atau menamakan Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya, atau menta'wilkan dari maknanya yang benar, maka dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman lagi:
“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (QS 18:15)
Tauhid asma dan sifat adalah pernyataan ikrar bahawa sesungguhnya Allah Maha Tahu keadaan segala sesuatu, Maha Kuasa, sesungguhnya Dia Maha Hidup, Dia tidak tidur dan tidak lupa. Dia Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Belas, Maha Kasih, Dia Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Memelihara dan Maha Perkasa. Maha Suci Allah daripada apa-apa yang disamakan dengan-Nya.
Tauhid ini belum cukup untuk memastikan seseorang itu menjadi seorang Muslim, bahkan mesti disertai dengan tauhid rububiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam pengaturan dan tauhid uluhiyah iaitu peng-Esaan Allah dalam ketuhanan.
Tauhid Asma Wa Sifat dan Orang Kafir
Orang kafir pada umumnya mengakui tauhid asma dan sifat, walaupun memang ada yang mengingkarinya, kadangkala kerana kebodohan mereka sendiri, atau memang kerana mereka golongan yang ingkar. Mereka berdalih dengan mengatakan, “Kami tidak mengetahui Ar-Rahman selain Rahmanul Yamamah.” Tentang hal ini, telah turun satu ayat.
Allah berfirman:
“Padahal mereka kafir kepada Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah)” (QS 13:30)
Ibn Katsir menyatakan, “Pada lahirnya pengingkaran mereka sebenarnya adalah berisi penolakan dan iri, dalam kekafirannya mereka mengingkari Ar-Rahman.” Perihal pengakuan mereka akan kewujudan tauhid asma wa sifat jelas dalam syair-syair mereka.
"Apa yang dikehendaki Ar-Rahman mengikat dan mutlak"
"Perhatikan Sibiran Ar-Rahman Tuhanku adalah sumpah"
"Maka bagi Allah tiada tersembunyi apa dalam dirimu
Perkara apa pun yang tersembunyi Allah selalu tahu"
Perkara ini menunjukkan mereka mengetahui kewujudan Allah sebagai Ar-Rahman, namun mereka masih mengingkari-Nya. Jika mereka tidak menolaknya, pasti dari awal lagi orang kafir dan musyrik Makkah tidak menolak agama bawaan Nabi Muhammad s.a.w kerana agama Islam merupakan agama yang diturunkan Allah Ar-Rahman. Ayat-ayat Makkiyah penuh dengan tauhid ini, kerana ingin memperbetulkan penggunaan dan menyucikan nama-nama Allah dan semua sifat-Nya.
Allah berfirman
“Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak itu menjadi satu Tuhan sahaja? Sungguh ini memang satu kejutan!” (QS 38:5)
Nota: Nantikan sambungan TAUHID 3 SERANGKAI-Bhg. 5(Sifat 20)
Artikel Berkaitan:
blog comments powered by Disqus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
HUBUNGI KAMI
Sila hubungi kami untuk sebarang pertanyaan atau temujanji di no :
Wan : +6010-3107374
Wan : +6010-3107374
FACEBOOK BADGE
Labels
- (33)
- (43)
- (3)
- (10)
- (4)
- (2)
- (12)
- (1)
- (4)
- (25)
- (16)
- (2)
- (1)
- (1)
- (2)
- (3)
- (1)
- (2)
- (11)
- (1)
- (4)
- (2)
- (3)
- (69)
- (1)
- (10)
- (10)
- (90)
- (10)
- (11)
- (10)
- (6)
- (2)
- (24)
- (1)
- (2)
- (5)
- (4)
- (4)
- (3)
- (24)
- (1)
Blog Archive
-
►
2019
(1)
- ► August 2019 (1)
-
►
2017
(7)
- ► October 2017 (1)
- ► September 2017 (1)
- ► August 2017 (1)
- ► April 2017 (1)
- ► January 2017 (2)
-
►
2016
(5)
- ► November 2016 (1)
- ► September 2016 (1)
- ► August 2016 (1)
- ► March 2016 (1)
- ► February 2016 (1)
-
►
2015
(7)
- ► December 2015 (1)
- ► November 2015 (2)
- ► October 2015 (3)
- ► March 2015 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► March 2013 (1)
-
►
2012
(2)
- ► August 2012 (2)
-
►
2011
(44)
- ► November 2011 (2)
- ► October 2011 (4)
- ► September 2011 (3)
- ► August 2011 (2)
- ► April 2011 (3)
- ► March 2011 (9)
- ► February 2011 (2)
- ► January 2011 (5)
-
▼
2010
(70)
- ► December 2010 (4)
- ► November 2010 (8)
- ► October 2010 (2)
-
▼
May 2010
(31)
- PERSOALAN TENTANG JIN
- ENTITI SEBAGAI BUKTI
- PELALAU
- SIBUK MENYIHIR ORANG?
- ISTERI LARI RUMAH
- ILMU PENGASIH : USTAZAH
- BERTARUNG DENGAN IFRIT
- SAKA MENCARUT
- DIRASUK HANTU?
- Forum
- SUSUK - ILMU TUJUH LAKI
- BERTEMU IFRIT - Bah. Akhir
- BERTEMU IFRIT - Bah. 1
- PERSOALAN CINTA ATAU TAKUT KEPADA ALLAH
- PERSOALAN RUKUN IMAN
- BAGAIMANA MENGENAL ALLAH?
- BELI DUNIA DENGAN AKHIRAT BAWA PADAH
- HAMIL LUAR NIKAH
- MAHU TEGUR IBU BAPA TAK SOLAT
- ENGGAN TERUS BERZINA
- PELAJAR BERSALIN DALAM TANDAS
- MANUSIA : PERANAN DAN TANGGUNGJAWAB
- GANGGUAN MAKHLUK HALUS
- AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
- BAHAYA TAKLID DALAM TAUHID
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. Akhir
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 5
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 4
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 3
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 2
- TAUHID 3 SERANGKAI - Bhg. 1
- ► April 2010 (2)
- ► January 2010 (1)