PESANAN!
Pastikan anda BOOKMARK
DARUL AZZIKRI
untuk mengikuti perkembangan isu
yang dibangkitkan serta
komen-komen dari pengunjung
SERTAI KAMI
PAUTAN
27 January 2011
DILEMA SEORANG PERAWAT
5:51 AM |
Posted by
Syeikh Azzikri |
Edit Post
Sebenarnya agak sukar juga menjadi perawat ni. Maklumlah keluarga, ahli jemaah, sahabat-hadai, rakan-taulan dan orang ramai memerlukan bantuan dan khidmat kita tak kira masa dan ketika. Adakala sampai tak cukup rehat dan tidur dibuatnya. Ada ketikanya bila terjadi kes bertindih kelam-kabut juga dibuatnya mana satu yang nak didahulukan.
Seringkali juga ahli keluarga merungut bila kita tak dapat penuhi permintaan mereka untuk mendapatkan rawatan. Malah kita dikatakan lebih utamakan orang lain atau pesakit yang datang dari keluarga sendiri yang ingin mendapatkan rawatan. Ada pula ketikanya bila kita dah beri kesanggupan atau berjanji dengan pesakit, sampai tarikh dan ketikanya kita pula terpaksa merawat ahli keluarga atau pesakit lain yang lebih memerlukan atau dalam keadaan kecemasan, pesakit yang dah buat temujanji pula merasa kecewa kerana tak dapat dirawat.
Walaupun si pesakit faham dan memaafkan selepas diterangkan keadaan yang terjadi tapi percayalah sebagai perawat, saya sendiri sukar untuk memaafkan diri sendiri atas kegagalan memenuhi temujanji tersebut. Sehingga saat ini pun saya masih tak dapat hilangkan kekecewaan dan rasa serba salah atas kegagalan memenuhi beberapa temujanji. Nak diharapkan pada perawat lain dari kalangan ahli jemaah pula, masing-masing kata tak berani nak buat rawatan tanpa kehadiran atau bimbingan saya. Dan kadang-kadang si pesakit sendiri yang nak saya sendiri yang rawat katanya lebih yakin kalau saya yang rawat atau dengan kehadiran saya.
Kadang-kadang tu sampai nak balas sms atau nak jawab call pun tak berani kerana tak pasti boleh atau tak bagi jawapan untuk tetapkan temujanji rawatan. Allah sajalah yang tau akan perasaan gudah-gulana, kekecewaan dan kekesalan dihati ini. Apakan daya kita hanya mampu merancang namun Allah jualah sebaik-sebaik perancang dan yang menentukannya.
Apapun saya mohon jutaan ampun maaf pada semua pesakit yang belum berkesempatan mendapatkan rawatan walaupun telah membuat temujanji. Namun percayalah, saya sendiri pun masih belum dapat melupakan dan memaafkan diri atas kegagalan memenuhi permintaan untuk mendapatkan rawatan.
“Ya Allah Ya TuhanKu yang Aku Cintai! Kepada Mu hamba berserah diri atas segala ketentuan Qada’ dan Qadar Mu. Ampunilah hamba Mu yang lemah dan tiada daya upaya ini, melainkan dengan izin Mu jua Ya Allah”.
WalLahHu Ta’alaa A’lam...
Oleh :
Seringkali juga ahli keluarga merungut bila kita tak dapat penuhi permintaan mereka untuk mendapatkan rawatan. Malah kita dikatakan lebih utamakan orang lain atau pesakit yang datang dari keluarga sendiri yang ingin mendapatkan rawatan. Ada pula ketikanya bila kita dah beri kesanggupan atau berjanji dengan pesakit, sampai tarikh dan ketikanya kita pula terpaksa merawat ahli keluarga atau pesakit lain yang lebih memerlukan atau dalam keadaan kecemasan, pesakit yang dah buat temujanji pula merasa kecewa kerana tak dapat dirawat.
Walaupun si pesakit faham dan memaafkan selepas diterangkan keadaan yang terjadi tapi percayalah sebagai perawat, saya sendiri sukar untuk memaafkan diri sendiri atas kegagalan memenuhi temujanji tersebut. Sehingga saat ini pun saya masih tak dapat hilangkan kekecewaan dan rasa serba salah atas kegagalan memenuhi beberapa temujanji. Nak diharapkan pada perawat lain dari kalangan ahli jemaah pula, masing-masing kata tak berani nak buat rawatan tanpa kehadiran atau bimbingan saya. Dan kadang-kadang si pesakit sendiri yang nak saya sendiri yang rawat katanya lebih yakin kalau saya yang rawat atau dengan kehadiran saya.
Kadang-kadang tu sampai nak balas sms atau nak jawab call pun tak berani kerana tak pasti boleh atau tak bagi jawapan untuk tetapkan temujanji rawatan. Allah sajalah yang tau akan perasaan gudah-gulana, kekecewaan dan kekesalan dihati ini. Apakan daya kita hanya mampu merancang namun Allah jualah sebaik-sebaik perancang dan yang menentukannya.
Apapun saya mohon jutaan ampun maaf pada semua pesakit yang belum berkesempatan mendapatkan rawatan walaupun telah membuat temujanji. Namun percayalah, saya sendiri pun masih belum dapat melupakan dan memaafkan diri atas kegagalan memenuhi permintaan untuk mendapatkan rawatan.
“Ya Allah Ya TuhanKu yang Aku Cintai! Kepada Mu hamba berserah diri atas segala ketentuan Qada’ dan Qadar Mu. Ampunilah hamba Mu yang lemah dan tiada daya upaya ini, melainkan dengan izin Mu jua Ya Allah”.
WalLahHu Ta’alaa A’lam...
Oleh :
Artikel Berkaitan:
blog comments powered by Disqus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
HUBUNGI KAMI
Sila hubungi kami untuk sebarang pertanyaan atau temujanji di no :
Wan : +6010-3107374
Wan : +6010-3107374
FACEBOOK BADGE
Labels
- (33)
- (43)
- (3)
- (10)
- (4)
- (2)
- (12)
- (1)
- (4)
- (25)
- (16)
- (2)
- (1)
- (1)
- (2)
- (3)
- (1)
- (2)
- (11)
- (1)
- (4)
- (2)
- (3)
- (69)
- (1)
- (10)
- (10)
- (90)
- (10)
- (11)
- (10)
- (6)
- (2)
- (24)
- (1)
- (2)
- (5)
- (4)
- (4)
- (3)
- (24)
- (1)
Blog Archive
-
►
2019
(1)
- ► August 2019 (1)
-
►
2017
(7)
- ► October 2017 (1)
- ► September 2017 (1)
- ► August 2017 (1)
- ► April 2017 (1)
- ► January 2017 (2)
-
►
2016
(5)
- ► November 2016 (1)
- ► September 2016 (1)
- ► August 2016 (1)
- ► March 2016 (1)
- ► February 2016 (1)
-
►
2015
(7)
- ► December 2015 (1)
- ► November 2015 (2)
- ► October 2015 (3)
- ► March 2015 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► March 2013 (1)
-
►
2012
(2)
- ► August 2012 (2)
-
▼
2011
(44)
- ► November 2011 (2)
- ► October 2011 (4)
- ► September 2011 (3)
- ► August 2011 (2)
- ► April 2011 (3)
- ► March 2011 (9)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(70)
- ► December 2010 (4)
- ► November 2010 (8)
- ► October 2010 (2)
- ► April 2010 (2)
- ► January 2010 (1)